Presiden minta Polri-TNI ambil pelajaran dari kasus Cebongan

presiden susilo bambang yudhoyono membayar berbagai bagian, terlebih tni juga polri, untuk memetik pelajaran dari peristiwa penembakan di lembaga pemasyarakatan (lp) cebongan, yogyakarta, supaya kejadian serupa tak berulang.

saya harap berbagai bagian mendukung proses pengakan hukum sebaik-baiknya lalu petiklah pelajaran, insya allah kehidupan dalam negeri kita kian tertib, katanya usai shalat jumat pada kompleks istana presiden, jakarta.

saya dukung langkah-langkah tni juga polri supaya menegakkan hukum serta keadilan, berikan ruang seluas-luasnya supaya mereka berusaha dengan profesional, kata presiden.

presiden menyatakan, ia segera menginstruksikan penanganan kasus setelah kepala polri dan panglima tni mencatat kejadian penyerangan dan menewaskan empat tahanan tersebut.

saya telah keluarkan instruksi waktu tersebut untuk mengungkap, menemukan pelakunya, hukum serta keadilan ditegakkan, serta semua dijalankan secara profesional, ujarnya.

Yang Lain: Pembuatan Toko Online - Website Toko Online Murah - Website Toko Online Murah - Jasa Pembuatan Toko Online

jangan hingga negara dituduh membiarkan serta tak menegakkan hukum dan keadilan. kita simak berbagai proses, tni, utamanya tni ad telah berinisiatif membentuk tim investigasi, akan tetapi kepolisian dan melanjutkan langkah-langkah penyelidikan, jelas presiden.

ia serta menungkapkan kiranya bagaimanapun dan aksi main hakim sendiri tidak bisa dibenarkan selama negara hukum meskipun ia tahu aksi tersebut merupakan perwujudan jiwa korsa.

ada perilaku dibandingkan sekelompok orang, dalam luar disebut grup preman, yang melalui sadis menggarap pembunuhan kepada asli bintara kopassus tni ad. itu lah awal dari jiwa korsa serta perlakuan yang luar biasa sadisnya tersebut yang membakar emosi mereka, tuturnya.

kemudian mereka menggarap aksi tersebut, yang tindakan tersebut sesungguhnya juga tak kita benarkan, tegasnya.

presiden menyatakan para pelaku telah mengakui perbuatannya dan memperoleh sanksi hukum pas peraturan.

prajurit yang menggarap tindakan itu tampil dengan bertanggungjawab, dengan ksatria, juga siap mendapatkan sanksi hukum apa saja. demikian serta para komandan, akan ikut bertanggungjawab semuanya, ujarnya.

presiden serta mendukung langkah tni juga polri selama melaksanakan penanganan angka tersebut berdasarkan hukum dan menyewa warga menyerahkan ruang terhadap mereka untuk menjalankan tugas secara profesional.